JOHN LIE

LIE 
Namanya John Lie, Lengkapnya: John Lie Tjeng Tjoan, anak kedua dari delapan bersaudara, pasangan Lie Kae Tae dan Oei Tseng Nie. 
Ayah John adalah pengusaha pengangkutan berbagai barang dagangan yang terkenal di Manado, Sulawesi Utara, semasa negara ini belum merdeka.

Sebagai anak laki-laki, John tak tertarik pada bisnis transportasi. Ia lebih senang pada kapal, pelayaran dan laut yang penuh tantangan. Tak heran, bila bocah kelahiran Manado, 11 Maret 1911, ini senang betul tatkala iring-iringan kapal perang gugus tugas AL Belanda sandar di pelabuhan Manado untuk istirahat. Lie ingin melihat lebih dekat kapal-kapal hebat ini.

Darahnya menggelora. Padahal ia baru 10 tahun. Terkagum-kagum ia melihat turet meriam, anjungan kapal yang gagah dan seragam AL yang putih mengkilat. 

Usia 17 hasratnya untuk mengenal laut tak bisa lagi terbendung. Dengan uang tabungan,  John nekad kabur menuju Jakarta. Tak memiliki sanak saudara, di Tanjung Priok ia luntang-lantung. Demi menyambung hidup ia bekerja sebagai kuli angkut barang, sambil ikut kursus pelatihan soal navigasi kapal.

Lie sempat jadi pesuruh di sebuah kapal jasa paket milik Belanda, sebelum akhirnya masuk sebagai pelaut di Kapal Motor Tosari yang melayani pelayaran ke luar negeri. 
Perang Dunia Kedua pecah dan KM. Tosari dijadikan kapal perbekalan bagi tentara sekutu. Di kapal inilah Lie diajari dasar-dasar militer, agar bisa membela diri. Termasuk teknik-teknik menghindar dari pengejaran, yang kelak sangat berguna bagi tugasnya.

Sesampainya di tanah air, Mei 1946, Lie langsung mengabdikan diri pada Angkatan Laut Republik Indonesia, yang waktu itu masih bernama BKR LAUT (Badan Keamanan Rakyat) dan bertemu dengan pimpinannya, Laksamana Mas Pardi di markas besarnya di Jogjakarta.

Sebentar. Markas Angkatan Laut di Jogjakarta? Jauh dari pantai? 
Begitulah faktanya, AL kita pernah bermarkas di kota yang jauh dari laut! Tal ada pelabuhan di Jogjakarta. Sebagian besar kapal-kapal kita sudah dihancurkan Belanda! Masa-masa yang sungguh kelam dan membuat pilu hati. Markas AL pun mengungsi!

Mas Pardi, langsung terkesan dengan pengalaman Lie dalam dunia pelayaran hingga manca negara.
"Kita kurang personil. Kamu mau pangkat apa? Mayor?" tanya Bapak Angkatan Laut Republik Indonesia itu.
Lie langsung menjawab: "Saya kemari tidak mencari pangkat. Saya hanya ingin mengabdi"
Akhirnya, Lie mendapat pangkat kelasi III dan di tempatkan di Cilacap, sebuah kota pelabuhan di Jawa Tengah bagian selatan.

Lalu, tantangan baru pun muncul. Sebuah kapal dagang besar berbendera Singapura penuh muatan karet sebanyak 800 ton milik negara, hendak diselundupkan ke Singapura dan hendak dijual di sana.
Kapten kapalnya takut. Ia tahu, di tengah jalan pasti akan dicegat kapal perang Balanda. Dengan kapal penuh muatan begitu, lajunya jadi lambat, sulit untuk lari menghindar.
Lie mengambil tantangan itu, menggantikan sang kapten. Dan mulai berlayar keluar Cilacap. Memasuki selat  Sunda, semua lampu penerang (navigasi) ia matikan dan melaju lurus menuju Kota Singa. Lie sukses mengantarkan muatan!

Dari sanalah peran 'penyelundup bagi Negara' bermula. Ia biasa membawa barang dagangan milik saudagar besar dari Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan selalu sukses dijual ke Singapura, Malaysia atau Thailand. Para pedagang ini pun tak sungkan menyisihkan sebagian keuntungan bagi Republik yang masih belia.

1947 ketika negara berhasil membeli 10 kapal cepat, Lie pun mendapat salah satu diantaranya. Ia memberi nama kapalnya "Outlaw" bisa diartikan sebagai: berandalan, bengal, badung atau tak tahu aturan.
Dan dari perjuangan Lie kemudian kita tahu: semua sepak terjangnya tidak ada dalam aturan baku!

Tugasnya mentereng: menyelundupkan barang dagangan ke negara asing, menjualnya, dan uangnya lalu dipakai buat membeli aneka macam senjata: pistol, senapan mesin, amunisi, peluru, granat hingga mortir. 
Lie 'belanja'  di pasar gelap, lalu menyelundupkannya masuk ke negara ini setelah lebih dahulu selalu berhasil mengelabuhi cegatan AL Belanda, Inggris dan Amerika.
Senjata-senjata inilah yang kemudian disalurkan ke berbagai daerah perjuangan di seluruh Indonesia guna melawan Belanda! 

Tak heran bila senjata milik pejuang kita -dahulu- bisa beraneka macam bak permen nano-nano. Sebagian hasil merebut dari musuh dan sebagian besar adalah hasil selundupan. Ada Sten buatan Inggris, Luger pistol Jerman, Browning Amerika, senapan mesin Sovyet. Pendeknya ada uang, ada barang!

Lie bukan penyelundup biasa. Ia 'sakti'. "Berandal " ini diberi kebebasan luar biasa untuk bergerak. Jangan kaget ia dibekali surat tugas -menyelundup-langsung dari Kolonel Abdul Haris (AH) Nasution, selaku wakil Panglima TKR (Tentara Kemanan Rakyat) atau orang kedua setelah Panglima Besar Soedirman!
Selain itu pelaut ini juga mengantongi 'surat 'pengantar' dari semua tetua/ tokoh suku di Sumatera Utara dan Aceh agar ia tidak diganggu!

Lie disukai semua kalangan. Bagaimana tidak? Saudagar menyayangi dia, sebab dagangannya laku dengan baik di luar negeri. Penerima barang di Singapura dan Malaysia juga suka, karena Lie selalu membawa barang terbaik. 
Pedagang senjata, apalagi. Matanya yang sipit, karena ia memang keturunan cina, memudahkan Lie masuk ke berbagai kalangan dunia hitam penjual senjata. 
Ia yang juga seorang Nasrani yang taat, yang juga diterima di kalangan saudagar berkulit putih. Sempurna sekali.

Buat TNI? Besar jasanya. Sebagian besar senjata untuk perjuangan, yang dimiliki TNI,  salah satunya berkat pengabdian dan perjuangan Lie dalam menyelundupkan senjata.

Lie terkenal. Ia diburu oleh AL Belanda, AL Inggris dan Amerika, tapi Outlaw selalu bergerak  dengan senyap. Menghilang ditelan gelapnya malam. Ia hapal semua dangkal dalamnya perairan. Kapan pasang dan surutnya laut. Pintu masuk jalan tikus semua pelabuhan di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Singapura, Malaysia bahkan hingga ke Thailand! Berlayar dalam gelap, tanpa lampu penerang (navigasi), sudah biasa baginya.

Orang-orang di Selat Malaka sampai menjulukinya sebagai 'Hantu Malaka' dan wartawan BBC yang pernah ikut memburunya menyebut kapal Outlaw dan kaptennya, John Lie, sebagai "the black speed boat". 
Di Phuket, Thailand, Roy Rowan wartawan majalah Life terbitan Amerika, membuntuti sepak terjangnya dan memuat dalam tulisan dan foto menawan sepanjang 4 halaman penuh. Roy kagum pada dedikasi Lie, yang membawa begitu banyak uang kontan tetapi tetap terpakai sebagaimana mestinya, belanja senjata!

Perjuangan tak selamanya lancar.
Ketika Lie hendak keluar dari Labuan Bilik, sebuah pelabuhan di Malaysia, tiba-tiba sebuah pesawat Belanda terbang rendah, melintas tepat di samping kapal seperti hendak memeriksa, lalu di ujung sana tiba-tiba pesawat mendaki dengan cepat. Pilotnya seperti disadarkan, bawah kapal cepat di bawah sana adalah kapal penyelundup yang selama ini dicari. Ia harus segera bertindak.

Persawat mendadak berbalik dan menukik tajam. Ia siap menyerang! Lie sudah pasrah, tutup mata dan berdoa. Ia terpergok siang hari, di laut terbuka, tak ada pelindung apapun. Pesawat menukik cepat. Tepat disaat picu senjata hendak ditekan penembak, sang pilot iba-tiba membanting kemudi ke kanan lalu pergi.
Belakangan diketahui, bahan bakar pesawat sangat menipis, diperkirakan tak bisa terbang hingga pangkalan bila ia harus menembaki kapal. Outlaw selamat.

Di Selat Malaka ia hampir mati, ketika kapal cepat Belanda mencegatnya dan  langsung memberondong dengan peluru Bofors sebesar senter. Lie segera melaju cepat , tetapi peluru terus mengejarnya. 
Rasanya, keberuntungannya akan habis disini. Otlaw berlari zig-zag dan senapan mesin kapal dibelakang terus menyalak. Tak ada pilihan lain, ia memerintahkan anak buahnya berdoa. Kapal kalah cepat karena penuh senjata dan mesiu. Rasanya, tinggal menunggu ajal. Satu peluru saja masuk lambung kapal, tamat.
Tiba-tiba, entah mengapa, hujan turun dengan deras, laut pun mendadak bergelombang tinggi dan kabut turun. Ini kesempatan baik. Lie berbelok tajam dan segera menghilang!

30 September 1949, Lie mendapat tugas baru, mengisi sebagai perwira di Pos Hubungan Luar Negeri di Bangkok. Ia tugas di darat. Ironisnya kapal Outlaw yang pindah tangan ke Kapten Kusno tertangkap Belanda tepat di hari pertamanya berlayar!
Kisah heroik Outlaw pun berakhir.

Ketika perang dengan Belanda usai, dan banyak pemberontakan terjadi di berbagai daerah, John Lie kembali bertugas di laut. Ia membawa kapal pengangkut milik TNI-AL dan melayani mengangkutan logistik dan pasukan yang bertugas memadamkan pemberontakan RMS yang bermarkas di kota Ambon, Maluku.

Desember 1966 John Lie mengakhiri karirnya di Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Laksamana Muda (bintang dua - setara Mayor Jendral pada Angkatan Darat). 
Jendral Besar AH. Nasution memberi kesaksian, "jasa John Lie tiada tara besarnya bagi AL, karena ia adalah Panglima Armada AL di saat negara sedang dalam keadaan genting menghadapi pemberontakan di berbagai daerah, seperti pemberontakan RMS di Maluku, PRRI/ Permesta di Sumatera Barat, Makassar dan Sulawesi Utara"

Lie terpaksa mengganti namanya menjadi Jahja Daniel Dharma karena rezim orde baru yang tidak menyukai nama-nama berbau asing. 
Totalitasnya dalam mengabdi membuat ia terlambat untuk menikah. Ia menyunting Pdt. Margaretha Dharma Angkuw, diusianya yang ke 45 tahun!

Pasangan Lie dan Margaretha mengisi hari-harinya dengan mengurus dan menyantuni ratusan anak yatim piatu, orang-orang terlantar di jalanan, pemulung, tukang becak dan kaum papa lainnya. Harta dan uang pensiuannya habis untuk membantu mereka. Rumahnya selalu penuh oleh mereka yang minta tolong.

Pasangan ini tidak dikaruniai keturunan hingga Lie wafat pada tanggal 27 Agustus 1988 karena stroke dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. 
Pada 10 November 1995, Lie memperoleh Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Soeharto, dan Presiden SBY memberinya gelar: Pahlawan Nasional Pada 9 November 2009.
Nama Lie juga diabadikan menjadi nama kapal perang, KRI (Kapal Republik Indonesia)  John Lie, dengan nomor lambung 358, sebuah kapal perang jenis Korvet, kapal cepat, jenis yang cocok dengan karakter Lie saat dahulu membawa Outlaw!

Saat Lie wafat, rumahnya dipenuhi banyak tentara yang menjaga dengan penuh hormat dan Presiden Soeharto sendiri pun datang melawat, barulah ratusan pemulung, yatim piatu, tukang becak, gelandangan dan kaum papa lainnya tersadar: bahwa orang yang selama bertahun-tahun merawat mereka dengan harta benda milik pribadi, tanpa gembar-gembor, ternyata bukan orang sembarangan, ia seorang Pahlawan Negara!
Isak tangis warga tersisih tak tertahankan, ketika iring-iringan mobil Jenazah berangkat menuju makam, tempat Lie istirahat untuk terakhir kalinya.

Hari ini, 27 Agustus 2018, tepat di hari kepergianmu, Lie, saya pun mengenangmu, agar perjuanganmu tak sia-sia. Orang yang hebat. Yang rela berkorban apa saja demi tegaknya NKRI. 
Ketika kita -saudara sebangsa- berselisih karena SARA, saya sedih, ingat Lie.

Dari berbagai sumber,
(Gunawan Wibisono)
#pahlawannasional
#johnlie
#sejarahnasional
#kisahpahlawanku

Gereja Sidang Jemaat Allah Jambi DISEGEL

MOHN DUKUNG DOA

GSJA Jemaat Simp Rimbo Jambi telah disegel oleh Pemkot Jambi.
Jemaat ini berdiri sejak 15 th yl beranggota lk 80 jiwa dan ada izin lingkungan serta diketahui Kesbangpol.
Mhn dukungan Doa kita semua agar upaya yg sdng dikskukan berbagai pihak membuahkan hasil.
Dalam NKRI yg berdasarkn Pancasila dan UUD NRI 1945 seharusnya aktivitas ibadah setiap penduduk tidak dilarang tetapi dijamin oleh Penerintah.
Mari kita berdoa agr Tuhan,Raja dan Kepala Gereja menguatkan sdr2 di GSJA Jambi dan mereka akan dapat kembali beribadah dengan baik.
GSJA adalah Gereja Anggota PGI ke-82, pusat Sinode di Jakarta.
.
Weinata Sairin.

*RESMI JADI CALEG DPR RI, INI YANG DIBUTUHKAN RUDY HARYANTO SAAT INI*

*RESMI JADI CALEG DPR RI, INI YANG DIBUTUHKAN RUDY HARYANTO SAAT INI*


Sebagaimana telah diketahui bersama, Founder  *One Indonesia Satu* dan WAG  *IDNEWS*  *Rudy Haryanto* resmi menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah 5 (yang meliputi Boyolali, Klaten, Sukoharjo dan Kota Surakarta) berdasarkan Daftar Caleg Tetap (DCT) DPR RI yang diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada tanggal 20 September 2018

Setelah dinyatakan resmi sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah 5 (yang meliputi Boyolali, Klaten, Sukoharjo dan Kota Surakarta), lulusan SMUN.2 Jakarta tahun 1995 membutuhkan dana kampanye yang terbilang besar untuk membiayai:

1) Iklan di media sosial ( _Facebook Ads_)
2) Pembuatan atribut kampanye (kartu nama, kalender, stiker dan atribut kampanye lainnya)
3) Sewa kendaraan operasional buat kampanye
4) Seminar cara menghasilkan lapangan kerja lewat internet (termasuk  _Google Ads_ dan  _YouTube Ads_) bagi *siswa-siswi kelas 2 dan 3 SLTA*
6) Pelatihan digitalisasi *Usaha Mikro Kecil Menengah* ( *UMKM*) bagi para pelaku *Usaha Mikro Kecil Menengah* ( *UMKM*)
7) Kegiatan-kegiatan lainnya yang diadakan dalam masa kampanye *Pileg 2019*

Pria kelahiran Jakarta, 29 Juni 1977 tersebut sangat menyadari betul bahwa banyak anggota DPR yang tersandera oleh para pemilik modal kampanye dan juga fokus dalam mengejar balik modal kampanye caleg dengan menghalalkan segala cara, termasuk korupsi, saat mereka telah bekerja di parlemen

*Rudy Haryanto* juga sangat-sangat menyadari betul bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki modal yang cukup besar untuk membiayai kampanye dirinya, namun beliau memiliki satu tekad yang sangat-sangat kuat untuk menjadi wakil rakyat di Senayan yang menyuarakan aspirasi rakyat Indonesia dan juga keyakinan yang sangat-sangat besar bahwa masih banyak orang-orang yang mencintai tanah air mereka dan mau mengumpulkan dana kampanye buat  *Rudy Haryanto*

Keyakinan yang sangat-sangat besar itulah yang menjadi modal dasar bagi  *Rudy Haryanto* untuk memberanikan diri dalam mengajak seluruh masyarakat Indonesia, yang tergerak untuk mendukung orang-orang bersih duduk di pemerintahan ataupun parlemen, dalam  *patungan dana kampanye*, dimana seluruh masyarakat Indonesia, yang tergerak dan mau mendukung  *Rudy Haryanto* menjadi anggota DPR RI, dapat memberikan donasi dengan cara melakukan transfer donasi Anda ke rekening  *Bank Mandiri* a/c no.  *_1190006762189_* a/n :  *Rudy Haryanto*. Setelah melakukan transfer, silahkan kirim bukti transfer tersebut via  *WhatsApp* ( *WA*) ke  *_08111899677_*

Sebagai info tambahan, calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari  *Partai Solidaritas Indonesia* ( *PSI*) tersebut pernah bekerja di PT. *Bank Central Asia* TBK sebagai Staff _Payment Product Center_ (PPC) tahun 1997-1998, PT. *Carmall* sebagai _Account Executive_ tahun 2012-2013, dan PT. *Mobilwow* sebagai _Account Executive_ tahun 2013-2017

Selain itu, beliau juga pernah menjadi relawan  *Jokowi-Ahok* dalam  *Pilkada DKI Jakarta* 2012, relawan FORJJ (Forum Relawan  *Jokowi-JK*) dalam Pilpres 2014 dan juga relawan  *Teman Ahok* dalam  *Pilkada DKI Jakarta* 2017. Meski demikian,  *Rudy Haryanto* belum pernah bergabung dalam partai politik manapun ataupun duduk dalam parlemen maupun pemerintahan, sebelumnya akhirnya bergabung dalam keanggotaan  *Partai Solidaritas Indonesia* ( *PSI*), sehingga beliau boleh dikatakan bersih dari dosa-dosa politik masa lalu serta layak untuk Anda dukung menjadi anggota DPR RI

Saatnya kita sama-sama bangun bangsa dan juga mendukung  *Rudy Haryanto* untuk menjadi anggota DPR RI lewat donasi para pembaca sekalian dan masyarakat pada umumnya dalam  *patungan dana kampanye* ini, karena kami sangat yakin bahwa seberapapun besarnya dana kampanye yang dibutuhkan oleh  *Rudy Haryanto*, akan dengan sangat mudah terkumpul jika para pembaca sekalian dan masyarakat pada umumnya berkomitmen untuk sama-sama bangun bangsa dan merubah wajah perpolitikan Indonesia dengan cara mendukung orang-orang bersih seperti  *Rudy Haryanto* ini untuk menjadi anggota DPR RI lewat dana yang terkumpul dalam  *patungan dana kampanye* ini

Dengan memberikan donasi dalam  *patungan dana kampanye* ini, Anda turut berkontribusi dalam mendukung  *Rudy Haryanto* untuk merubah sistem perpolitikan Indonesia dengan melahirkan politisi-politisi bersih, baik di pemerintahan maupun parlemen

Tunggu apa lagi ? Segera berikan donasi Anda dalam  *patungan dana kampanye* ini sebagai salah satu bentuk dukungan agar  *Rudy Haryanto* dapat menjadi anggota DPR RI

Jangan lupa sebarkan artikel ini ke Facebook, Twitter, WhatsApp, BBM, Telegram, LINE, Path maupun media sosial lainnya yang Anda miliki agar lebih banyak lagi masyarakat yang mengetahui dan memberikan donasi mereka dalam  *patungan dana kampanye* buat  *Rudy Haryanto* sebagai salah satu bentuk komitmen kita semua untuk sama-sama bangun bangsa

SEMUA AKHIRNYA KEMBALI KE JALAN YANG BENAR DAN LURUS

SEMUA AKHIRNYA KEMBALI
KE JALAN YANG BENAR DAN LURUS

3 daerah berlabel BARAT di Indonesia yaitu Jawa Barat, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat pada Pilpres 2014 Jokowi kalah. Di Sumatera Barat Jokowi hanya meraup suara 23,08%. Di Jawa Barat suara untuk Jokowi hanya meraih suara 40,22 % dan di NTB suara untuk Jokowi hanya 27,55 %.

Apakah kemudian Jokowi sakit hati ? TIDAK !!!
Jokowi tidak pernah membeda-bedakan prioritas pembangunan untuk ke provinsi "Barat" tersebut. Sama dengan daerah lain Jokowi dengan kerendahan hati dan kelembutan tetap rajin menyapa warga yang tidak memilihnya. Karena bagi beliau, semua masyarakat Indonesia harus diperhatikan, tanpa terkecuali.

Hasilnya ? Saat ini mayoritas Kepala Daerah Wilayah berlabel "Barat" ramai-ramai mendukung pencalonan Jokowi untuk periode kedua. Karena nurani mereka tersentuh dengan ketulusan. Karena akal sehat mereka dihadapkan pada realita, bahwa di jaman pemerintahan Jokowi-lah pembangunan semesta Indonesia berjalan dengan paripurna.

Jokowi telah mengajarkan kepada kita arti kerja dengan hati dengan dasar pengabdian yang ikhlas dan tulus. Dan pada saatnya semuanya akan berbuah manis demi Indonesia yang lebih baik. 

Jokowi telah mengajarkan kita bersikap apa adanya. Tidak perlu harus tiba-tiba MENDADAK ISLAM atau MENDADAK JADI ULAMA JADI-JADIAN. 

Jokowi bekerja dengan hati.

#Jokowilagi

DPR Pagar Makan Tanaman


*DPR Pagar Makan Tanaman*

Ber kali2 saya utarakan Anggaran Biaya Rutin terlalu mewah. Tahun 2007 sekitar 72%. Tiongkok 28% sudah mewah. USA 34% Super mewah.
*Ayo petisi turunkan sampai layak dengan duluan Pangkas habis Anggaran Anggota DPR/D biar kelihatan siapa Anggota DPR/D yang berbhakti bagi Nusa Bangsa* 
=================
Sangat Mengejutkan Peryataan Srimulayani Sore Ini : *Anggaran DPR Harus Di Pangkas , Karena Untuk Mengurangi Utang Indonesia Yang Mencapai Rp,3.706.52Triliun Karena Anggaran Anggaran Yang Ngak Ada Hasil, Dengan Pemangkasan Anggaran DPR . Maka Indonesia Tidak Akan Utang Lagi Rakyat Akan Makmur Dan Sejahterah.!!!*

Banyak yang nyinyir dengan utang Indonesia yang mencapai Rp3.706,52 triliun. Media-media memberitakan bahwa utang Indonesia kian membengkak di bawah pemerintahan Jokowi. Ada juga yang bilang di masa pemerintahan Jokowi utang Indonesia adalah yang paling besar. Para ahli ekonomi (mau pun yang bukan) mengusulkan agar Indonesia membiayai anggaran dengan kekuatan sendiri tanpa mengandalkan utang luar negeri. Apakah bisa?

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa saja Indonesia tidak berutang, tapi dengan satu syarat harus ada pemangkasan anggaran. Sri Mulyani juga mencontohkn bahwa penerimaan negara tahun 2017 sebesar Rp1.736 triliun, dan belanja negara sebesar Rp2.133,2 triliun. Maka diperkiraan ada defisit anggaran tahun 2017 sebesar Rp397,2 triliun atau 2,92 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Karena ada defisit anggaran sebesar Rp397,2 triliun maka Indonesia perlu mendapat pinjaman dari pihak luar, bisa dengan cara bilateral, dari Bank Dunia atau pun Indonesia menjual Surat Utang Negara (SUN). Kalau tidak mendapat pinjaman dari luar, maka Indonesia tidak akan dapat menutupi defisit anggaran yang ada.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun memberikan tantangan, jika defisit anggaran yang ada tidak ditutup dengan utang maka salah satu caranya adalah dengan memotong anggaran belanja negara. Jadi Kementerian Keuangan harus memotong sekitar Rp397,2 triliun.

"Kira-kira kalau (anggaran yang dipangkas) hampir Rp 400 triliun, (anggaran) apa dulu yang kami potong? Saya minta, kita buat polling," kata Sri Mulyani, di Forum Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017), yang mana dikutip dari kompas.com.

Ya, pertanyaan pertama adalah anggaran mana yang harus dipangkas? Menurut Sri Mulyani gaji tidak bisa dipotong terutama gaji TNI/Polri, gaji guru juga tidak boleh dipotong. Anggaran pendidikan atau kesehatan juga tak mungkin untuk dipotong, lalu anggaran mana yang harus dipangkas?
"Gaji kan enggak mungkin saya potong. Kalau gaji, bayar listrik, gaji TNI/Polri, gaji guru enggak boleh saya potong, apa anggaran pendidikan atau kesehatan boleh saya potong?" kata perempuan yang akrab disapa Ani tersebut.

Bukan itu saja, Kementerian Keuangan juga tidak mungkin memangkas bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur. Kalau dipangkas maka proyek-proyek seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) akan mangkrak. Tentu hal-hal penting ini tidak mungkin akan dipangkas oleh Kementerian Keuangan. Kalau sampai terjadi, apa bedanya dengan era SBY yang infrastrukturnya banyak yang mangkrak? Padahal saat itu SBY juga banyak berutang, bahkan ketika dilantik saja Presiden Jokowi sudah mendapat warisan utang sebesar Rp2.700 triliun.

Karena Kementerian Keuangan tidak mungkin memangkas anggaran belanja yang berkenaan dengan gaji TNI/Polri, gaji guru, anggaran pendidikan, anggaran kesehatan, anggaran infrastruktur maka anggaran manakah yang bisa dipangkas jika Indonesia tidak menutupi defisit anggarannya dari utang?

Saya sih mengusulkan agar seluruh anggaran belanja DPR distop saja. Toh selama ini tidak ada hasil yang positif dari kinerja DPR-RI. Pembahasan-pembahasan Undang-undang pun terkesan molor. Bahkan Rancangan Undang-undang tentang terorisme pun sampai sekarang belum juga disahkan oleh DPR. Padahal Undang-undang tersebut sangat urgen karena ancaman terorisme sudah sangat mengkhawatirkan. Tapi, DPR masih terkesan santai-santai saja.

Malahan sekarang DPR sedang menggebu-gebu untuk memperlemah KPK. Hak Angket KPK digulirkan karena ada anggota DPR yang dijadikan tersangka oleh KPK. Bahkan Ketua DPR sendiri pun sudah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP. Tak tanggung-tanggung untuk mengadakan Hak Angket kepada KPK saja DPR menganggarkan dana sebesar Rp3,1 milyar rupiah. Padahal Hak Angket tersebut hanya ingin menunjukkan bahwa DPR masih sebuah lembaga yang punya power di Indonesia. Apa iya? Malahan oleh rakyat Indonesia DPR sudah tidak mempunyai legitimasi lagi. Dan rakyat Indonesia tidak merasa diwakili oleh mereka.

Makanya jika Indonesia tidak lagi boleh berutang untuk menutupi defisit anggaran belanjanya, dan harus memangkas anggaran belanjanya maka yang pertama-tama yang harus dipangkas adalah anggaran belanja DPR. Kalau bisa semuanya, karena tidak ada yang positif yang dihasilkan oleh DPR selama ini.

Apakah pembaca setia Seword setuju?

Saya kira begitu saja…
Sumber

.

Bitcoin Price Intraday Analysis: BTC/USD Breaks Rising Wedge Support

Bitcoin Price Intraday Analysis: BTC/USD Breaks Rising Wedge Support

Bitcoin price
Advertisement

Against every bullish expectation, bitcoin price finally lost its latest upside today to growing bearish pressure.

The BTC/USD on Wednesday plunged as much as 7 percent. The pair seemed to have overstayed its welcome near the resistance of our Rising Wedge channel. There was absolutely no buying sentiment visible around the area in the past three days. The early Asian session saw to it and started crashing the value. By mid-Asian and early-European session, BTC/USD had crashed from its intraday high near 7400-fiat to a new intraday low towards 6902-fiat.

As we now enter the US time, the pair is hinting no reversal and could go testing more downsides as the session matures.

BTC/USD Technical Analysis

BTC/USD has invalidated our rising wedge support already to the downside. Traditionally, this could mean an extended volatile drop of at least $500. Fundamentally, there could be more thanks to a rumor that predicts a $1bn worth of Bitcoin dump by one Bitcoin whale. Sentiments, after all, prevails technicals as far as trading is concerned.

Nevertheless, for the sake of what our heading suggests, we'll stick to the technical overview of Bitcoin market. That said, the BTC/USD pair is indeed heading inside a strong bearish zone. The pair is close to testing its 100H MA for a potential pullback which could resume our bullish hopes and reject the prevailing downtrend as yet another bull pennant formation. However, if the 100H MA is broken, there would be a risk to an extended downside momentum.

The RSI and Stochastic Oscillator indicators both have slipped into their respective oversold regions and might continue to the prevailing directions, awaiting a minor/major bounce back.

BTC/USD Intraday Analysis

From the intraday perspective, we are definitely inside a new range defined by a new interim support at 6832-fiat and interim resistance at 7130-fiat. We'll be first waiting for BTC/USD to test 6832-fiat and 100H MA for a potential bounce back. Should it happen, we'll leave no opportunity to enter a long position towards 7130-fiat, as the part of our intrarange strategy. An extended break above the resistance will have us put another long towards 7264-fiat, our intermediary upside target with an open view towards 7429-fiat. At the same time, we will keep our stops four-pips below the entry point on every long position.

In case we break below the 6832-support, we will enter a short position towards 6750-fat while keeping our stop loss four-pips above the entry point.

Featured image from Shutterstock. Charts from TradingView.

Please join us at
and start earning money automatically by trading Bitcoin
on Binance Platform.

Trade BITCOIN , - a promising Cryptocurrency
REGISTER Here for FREE 

Click and Start Earn JSECoin 

Follow the News Updates on Business and Cryptos

Our Hotline : Phone and Whatsapp : +62818692956 
Phone ONLY +6281282972731  



*Presiden Cuma Tidur 3 Jam Untuk Negara Indonesia, agar Rupiah Terus Menguat!*

*Presiden Cuma Tidur 3 Jam Untuk Negara Indonesia, agar Rupiah Terus Menguat!*

*Dunia saat ini sedang kacau*, kebijakan normalisasi moneter & kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve, serta *perang dagang* dengan negara Tiongkok, telah *berimbas negatif pada banyak negara*, termasuk emerging economies.

Beberapa *negara yg memiliki fondasi ekonomi yang rentan*, ditambah dengan *kebijakan ekonomi mereka yang dianggap tidak konsisten dengan fundamental ekonominya,* telah mengalami krisis seperti Venezuela, Argentina, Malaysia, Iran, serta Turki

Saya minta kepada semua pihak, warga negara Indonesia khususnya, saat ini kita memang sedang sebentar lagi memasuki masa Pilpres, tapi bukan berarti, *momen yang berskala global* ini dijadikan *alasan untuk mengerogoti Pemerintah*, padahal *kerjanya sudah sangat bagus*.
Stop fitnahmu wahai gerombolan oposisi. Jangan beri *racun tekanan dari dalam negeri*, yg membuat kita *menghabiskan energi-energi tidak penting, padahal tidak genting.*

Pak Jokowi Harus Tak Tidur untuk Kejar Ketertinggalan RI
Paling lama 3 jam, kemudian setelahnya kerja & kerja. Kalau kalian bilang negara ini sedang terancam, iya memang benar, tapi *skala terancam itu ada ukurannya*, masih peringatan? Atau sudah lampu merah?
Nyatanya *kita masih dalam batas yg aman*, dan karena beliau dengan kebijakannya bersama para menteri. *Indonesia tidak hancur* seperti *tahun 98 jaman mertuanya Prabowo* itu.

Perlu dibedakan, dan tidaklah sama era Soeharto dengan Jokowi saat ini.

20 tahun lalu ada *masalah politik yg kuat & terlalu runyam*. Sebab terjadi pergantian rezim pemerintahan otoriter.

Kalau sekarang itu Indonesia, sepenuhnya *masalah ekonomi & sentimen global*, salah satunya Rilis data PMI China di bulan Agustus yg turun menjadi 50,6 berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah.
Kenapa bisa bergejolak? Karena *ekonomi China terancam melambat*. Alhasil, *nilai ekspor Indonesia ke China berpotensi berkurang.*

Kondisi fundamental perekonomian Indonesia yang sekarang juga sangat berbeda dengan kondisi fundamental pada tahun 1998. Saat itu krisis yang berawal dari krisis mata uang Thailand Bath. Krisis utang swasta pada 1997-1998 tersebut yang mendorong tekanan pada rupiah di mana tingkat *depresiasi rupiah mencapai sekitar 600%* dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun, yaitu dari *Rp 2.350* per dolar menjadi *Rp 16.650* per dolar

Karena tiba-tiba melonjak, jaman era mantan mertuanya Prabowo itu, rakyat benar-benar tercekik.
Karena sederhana saja, gaji UMR DKI ada di angka Rp 192.000 per bulan, *gaji tidak bertambah*, sedangkan *harga pokok barang meningkat semuanya*, terlebih *banyak yg di PHK* akibat krisis moneter saat itu,

Menteri keuangan terbaik yang Indonesia punya, sudah memprediksi hal ini akan terjadi, *RAPBN 2019 dirancang* untuk mampu mengantisipasi terus berlangsungnya *gejolak global.*

APBN memiliki fungsi sebagai instrumen untuk *alokasi, distribusi, & stabilisasi*.
Ketiga fungsi tersebut harus makin dioptimalkan, agar perekonomian Indonesia relatif tetap terjaga & dapat menyesuaikan terhadap lingkungan normal baru.

Dimulai dari "alokasi, distribusi, & stabilisasi", Pak Jokowi sebulan yg lalu sudah mengeluarkan kebijakan bahan bakar biodiesel 20 persen ( B20 ) yang dimulai saat pembukaan pameran GIIAS 2018

Apa itu kebijakan B20? Kebijakan B20 adalah pencampuran solar dengan 20% minyak kelapa sawit.

Secara sederhana, dengan pencampuran ini, *Alokasi dana impor solar* bisa digunakan untuk hal lain yang lebih potensial dan menguatkan cadangan devisa negara. Dalam distribusinya yang merata diseluruh SPBU, ditambah pemerintah memberi ancaman kepada pihak/oknum yang nakal tidak mengikuti kebijakan B20 ini, hasilnya adalah stabilisasi harga untuk setiap masyarakat yang membutuhkan solar untuk keperluan logistiknya.

Solar tidak mahal, dapur ibu rumah tangga tidak naik karena ongkos distribusi bahan pokok tetap sama. Terlebih era Jokowi *para mafia pangan, minyak* dan segala macam keperluan emak-emak "yang tidak bersyukur pada pemerintah saat ini" sudah ditangkap semuanya. *Tidak ada pengelembungan harga.*

Pemerintah juga mengerjakan hal-hal lain, tidak hanya program diatas, *Pemerintah bersama-sama otoritas moneter*, yakni Bank Indonesia & Otoritas Jasa Keuangan terus melakukan bauran kebijakan untuk *menjaga stabilitas & penyesuaian terhadap tantangan baru*, dengan *mengurangi sumber kerentanan perekonomian* Indonesia, terutama yang berasal dari defisit transaksi berjalan.

Dan hari ini terbukti, sempat melemah hingga Rp 14.845 per dollar Amerika Serikat (AS) pada pukul 8.31 WIB, Selasa (4/9), rupiah mulai menguat . Mengutip Bloomberg pukul 10.05 WIB, rupiah menguat 0,24% ke level Rp 14.780 per dollar AS. Sekarang terus meningkat tipis menuju angka tukar terendah dengan mata uang negara Amerika tersebut.

Perekonomian tetap mampu menjaga ketahanannya secara fleksibel & terus dapat menjaga momentum kemajuan.

Jadi bersyukurlah kita, era Jokowi saat *Amerika yg sedang haus* untuk memberatkan negara berkembang, *Indonesia mampu mengatasi krisis ini dengan LUAR BIASA*.
UMR Terendah gaji 2018 saat ini masih bisa membuat para ibu-ibu membeli semua kebutuhan pokok karena harganya tidak naik sama sekali.

*Negara kita harus lebih dewasa saat ini*, Presiden kita tidak pernah letih untuk mencintai rakyatnya agar terus makmur & jaya.

*Hidup Indonesia !!!*